Skip to main content

Perjuangan Dua Pengembara



Kisah dua orang pengembara yang menyusuri hutan lebat berhari-hari lamanya. Setelah sekian jauh mereka berjalan. Merekapun memilih untuk beristirahat sejenak di bawah pohon yang rindang dan teduh.
“ke arah mana kita akan melangkah melanjutkan perjalanan ini?” Tanya pengembara pertama. Pengembara kedua meneguk air serta menghirup udara segar sebelum menjawab pertanyaan pengermbara pertama. “Menurutmu kita akan kemana? Hutan ini begitu luas dan kita tak pernah tahu dimana batasnya”. Pengembara satu melirik temannya. Dia mengerutkan dahi untuk berfikir. “sebaiknya kita tetap menyusuri jalan ini hingga kita menemukan jalan lain untuk keluar” pikirnya tenang.
Pandangan pengembara kedua tertuju pada dua jalan yang ada dihadapannya. “lihatlah dua celah jalan di depan kita, akankah ini jawaban dari kebimbangan kita?” pengembara kedua menunjukkan dua jalan pada temannya. Mereka terlonjat dari tempat peristirahatannya dan berputar menari-nati kegirangan. Merekapun bergegas mengemasi barang-barangnya dan bersiap melanjutkan petualangannya. “ayo teman, petualangan kita akan segera dimulai!” sorak pengembara pertama melangkah maju mendahului temannya yang masih terpaku memandangi hutan. “hahahaha…siapa takut” teriak pengembara kedua berjalan menyusul pengembara pertama.
Sesampainya di depan jalan itu, mereka baru menyadari ternyata kedua jalan itu berbeda arah dan memiliki lintasan tersendiri. Kondisi ini membuat kedua pengembara itu kebingungan. “ini jalan yang berbeda” kata pengembara pertama meyakinkan. “benar, lihatlah masing-masing alurnya, mereka berbeda arah” ucap pengembara kedua. “hmmm…apakah kedua jalan ini berakhir pada tempat yang berbeda pula?” Tanya pengembara pertama. Pengembara kedua berpikir sejenak. “tapi tak menutup kemungkinan kita akan dipertemukan pada tempat yang sama sesampainya kita di ujung jalan ini” pengembara kedua mencoba berargumentasi. “bisa juga, lau apa yang harus kita lakukan? Tetap bersama atau berpisah sesuai kehendak kita?” pertanyaan sulit dari pengembara pertama.
Pengembara kedua mulai menimbang-nimbang keputusannya dalam memilih lintasan pengembaraannya. “kita tentukan berdasarkan kehendak kita masing-masing,karena ini adalah sebuah pilihan berdasarkan rasa kita pribadi”. “baiklah aku setuju, meski sejauh ini kita selalu bersama tapi inilah saatnya kita menentukan jalan masing-masing” balas pengembara pertama.
Kedua pengembara itu merenung dan berpikir keras akan masalah ini. Setelah cukup lama berpikir mereka akhirnya membulatkan keputusannya masing-masing. “bagaimana teman, apa kau sudah menentukan pilihanmu” Tanya pengmbara pertama. “iya, aku telah membulatkan pilihanku ini. Apa kau juga?” balas pengembara kedua. “sama. Aku memilih jalan sebelah barat, terlihat dari sini jalannya penuh keindahan, kenyamanan dan tak ada rintangan. Sepertinya jalan itu datar dan terdapat banyak makanan untuk bekal perjalananku” pengembara pertama mengutarakan pilihannya. Pengembara kedua tersenyum kecewa. “teman, sayangnya pilihan kita berbeda. Aku lebih memilih jalan timur. Lihatlah dari sini, jalan itu penuh tantangan, terlihat memacu adrenalin, dan penuh lika-liku. Jalan inilah yang akan membuatku bermental kuat dan bekerja keras”.
“kau yakin itu. Akankah kau tak menyesali pilihanmu, kau memilih jalan dengan penuh tantangan dan kesulitan. Bukannya jalan itu membuatmu lelah dan tak bisa bersantai? Lebih baik kau bersamaku memilih jalanku sehingga kita akan terus bersama?” pengembara pertama meragukan pilihan pengembara kedua.
Pengembara kedua mencoba mempertahankan pilihannya dan merayu temannya untuk ikut di jalannya. “aku yakin teman. Aku tak akan menyesali pilihanku, kesulitan dan tantangan akan membuat kita kuat di luar sana. Jalan yang aku pilih membuat kita kerja keras dan tak berpangku tangan. Lebih baik kau ikut bersamaku, aku yakin jalan ini akan membawa kita pada kebahagiaan abadi bukan sesaat”
Pengembara pertama mengangkat kedua bahunya. “tidak teman, kita berbeda pandangan. Ini saatnya kita berpisah. Aku tak mau menyesal kelak sepertimu yang memilih bersakit-sakitan di jalanmu”
Merekapun berpelukan sebeum berpisah seraya meneteskan air mata perpisahan dengan penuh harapan mampu bertemu kembali di ujung jalan masing-masing. Mereka berjalanan menapaki pilihannya masing-masing dengan langkah kesedihan dan kesunyian tanpa ada teman yang selama ini bersama mengarungi suka duka.
Setelah berhari-hari mengarungi jalan sesuai pilihannya, akhirnya ke dua pengembara itu dipertemukan di suatu kampung yang penduduknya masih jarang. Mereka tak menyangka masih bisa bertatap muka. Keduanya pun saling berbagi kisah pengembaraannya. Pengembara pertama menceritakan perjalanannya yang terasa indah di permulaannya saja tetapi di bagian akhir jalan dia dipertemukan tantangan dan rintangan yang hampir membuatnya putus asa karena telah terlena akan keindahan yang dialaminya selama itu. Cerita pengembara pertama berbeda dengan pengembara kedua yang menjalani pengembaraannya penuh tantangan, rintangan dan kesulitan di awalnya. Namun semua itu membuatnya kuat, tegar dan pantang menyerah. Dia menganggap semua itu bagian dari resiko yang dipilihnya. Dengan sabar dia tetap menyusuri jalan itu hingga akhirnya dia temui keindahan hutan belantara yang penuh buah-buahan dan pemandangan yang tak pernah dijumpai selama berpetualang.
Keduanya sadar serta saling mengambil pelajaran dari kisah satu sama lain. Mereka belajar bahwa hidup adalah sebuah pilihan yang tak bisa disamakan meskipun dengan suatu hubungan yang erat. Setiap manusia di dunia memiliki prinsip dan pilihan dengan resiko masing-masing dalam mengisi jalan hidupnya.
Dan di setiap pilihan, akan ditemui tantangan dan rintangan yang akan mengombang-ambingakan mereka yang terlahir dengan penuh fasilitas maupun yang terlahir dalam keterbatasan. Mereka memiliki hak yang sama dalam memperbaiki jalan hidupnya menjadi seperti yang diharapkan apabila mereka tak terlena dalam keindahan maupun terhanyut dalam kesulitan serta menjalani hidup penuh optimistis dan pantang menyerah.

Comments

Popular posts from this blog

diary kehidupan cita-cita dan harapan

DIARY KEHIDUPAN CITA-CITA DAN HARAPAN Ini diary hidup dan catatan memilukan tentang perjalanan menuju sebuah cita-cita yang diubah takdir dan keadaan dimana semua bermula dari tidak adanya kesempatan, keterbatasan dan kesalahan memilih. Hidup memang tak pernah semudah membalikkan telapak tangan. Nampaknya peribahasa itu sudah familiar terdengar ditelinga setiap manusia. Itulah kenyataan yang harus ku pikul. Sejauh dan selama ini aku menghabiskan hidupku demi sebuah impian sampai-sampai masa remaja atau biasa disebut pubertas aku tinggalkan. Telah ku gadaikan semua kesenangan masa remaja di bangku sekolah bersama buku-buku dan segala pernak-pernik tugas yang berdeadline. Aku sadar dan tahu benar, pendidikan tak sepenuhnya berpengaruh pada tingkat kesuksesan seseorang karna pengalaman sebagai pembelajaran hidup jauh lebih penting. Banyak orang berkata pendidikan dengan segala ilmu didalamnya terkadang jauh dan tak digunakan didunia sebenarnya, semua bergantung profesi apa ya

Cinta VS Ambisi (Satu) Part 1

Satu Sore yang suram, langit berwarna kelabu pekat, rintik air hujan turun begitu deras tak kunjung membenamkan tekad Vidian. Dia bertahan ditengah rintik hujan, hawa dingin menyerang sekujur tubuh tak lagi terasa. Dia diam terpaku meski basah kuyup di tengah taman kota nan sepi tanpa manusia lain. Sekujur tubuh boleh dingin, menggigil bahkan kulit mulai keriput. Entah berapa lama dia berdiri mematung disana dengan pikiran kacau. Cuaca hari itu sama dengan suasana hati yang hancur berkeping-keping. Dia tak menyangka hari itu menjadi kenangan terakhir kisah cintanya bersama Salsa. Salsa, cinta pertama saat dia duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa semester dua. Satu setengah tahun lamanya mereka menjalin hubungan asmara tanpa kata putus nyambung seperti pasangan lainnya. Namun, semua tinggal kenangan belaka saat Salsa memutuskan hubungan mereka. Percakapan singkat terus terngiang-ngiang di telinganya, mengaburkan segala akal sehat. Kalimat-kalimat yang membuatnya frustasi bera

Soal dan Jawaban Pengantar Ekonomi

1). faktor manakah yang menyebabkan kurva permintaan terhadap suatu barang bergeser ke kiri? a.pendapatan masyarakat bertambah b.negara lebih banyak mengimpor barang tersebut c.harga barang tersebut semakin murah d.penjual menurunkan harga harga barang pengganti 2). apabila harga barang Y meningkat, permintaan terhadap barang X menurun, tetapi permintaan terhadap barang Z meningkat, yang manakah pernyataan berikut yang benar? a.barang X dan Z adalah barang netral b.barang X adalah pengganti dan barang Z adalah penggenap barang Y c.barang X adalah penggenap dan barang Z adalah pengganti barang Y d.barang Y adalah pengganti barang X dan Z 3). Yang Manakah dari berikut menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri? a.jangka waktu analisis adalah jangka panjang b.perusahaan menghadapi masalah untuk mendapat tambahan tenaga kerja c.pemerintah menaikkan pajak pendapatan perusahaan d.perusahaan menambah investasi untuk menaikkan produksi 4). akibat yang bagaimanakah akan berlaku apabila permi