Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

CInta VS Ambisi (Satu ) Part 2

Mobil Pajero sport berwarna putih melaju di tengah jalanan yang ramai kendaraan bermotor. Seperti biasa suasana jalanan ibukota selalu padat oleh kendaraan yang berlalu lalang di jam-jam pulang kantor. Hari semakin sore, langit sedikit mendung, matahari mulai menuju tempat peraduannya. Ke dua kakak beradik sedang asyik mengobrol dalam mobil memecahkan kebosanan berada dalam kemacetan.                 “ehm..ehem...diem aja dari tadi? sekali-kali santai donk jadi orang jangan serius mulu, ntar cepet keriput tuh muka” ledek Marcel melihat kakaknya yang mengendarai mobil tanpa obrolan sedikitpun.                 “halah apaan lu? hobi banget ngata-ngatain kakak lu sendiri” kata Vidi mulai sewot menoleh adiknya yang duduk disamping kemudi.                 “by the way, gue heran kenapa lu selalu inget-inget masa lalu itu, emangnya masih ngarepin Salsa balik kepangkuan lu?” tanya Marcel seraya mengecilkan volume musik pop rock yang mengalun menemani perjalanan mereka.             

Cinta VS Ambisi (Satu) Part 1

Satu Sore yang suram, langit berwarna kelabu pekat, rintik air hujan turun begitu deras tak kunjung membenamkan tekad Vidian. Dia bertahan ditengah rintik hujan, hawa dingin menyerang sekujur tubuh tak lagi terasa. Dia diam terpaku meski basah kuyup di tengah taman kota nan sepi tanpa manusia lain. Sekujur tubuh boleh dingin, menggigil bahkan kulit mulai keriput. Entah berapa lama dia berdiri mematung disana dengan pikiran kacau. Cuaca hari itu sama dengan suasana hati yang hancur berkeping-keping. Dia tak menyangka hari itu menjadi kenangan terakhir kisah cintanya bersama Salsa. Salsa, cinta pertama saat dia duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa semester dua. Satu setengah tahun lamanya mereka menjalin hubungan asmara tanpa kata putus nyambung seperti pasangan lainnya. Namun, semua tinggal kenangan belaka saat Salsa memutuskan hubungan mereka. Percakapan singkat terus terngiang-ngiang di telinganya, mengaburkan segala akal sehat. Kalimat-kalimat yang membuatnya frustasi bera

Tanpa Judul (Without Title) series 1

        Setiap manusia layak punya mimpi bahkan harus bermimpi, dari mimpi itulah seseorang punya impian dan tergerak untuk meraihnya. So...seberapa pentingnya mimpi??? Apa gunanya bermimpi jikalau kita tak kunjung menemukan jalan meraih mimpi??? Apakah selama ini kita sudah punya mimpi atau jangan-jangan mimpi kita hanyalah bagian dari tekanan dan tuntutan orang disekitar kita??? Kalopun sekarang loe punya mimpi, yakin itu mimpi dari lubuk hati lo yang paling dalem??? Gue sich nggak yakin....        Oke...sebelum panjang lebar gue cerita runtutuan kisah hidup gue yang nggak punya judul ini, ada baiknya kalo kalian tahu siapa gue. Kenalin gue Swarga, keliatan aneh yah??? nama gue diambil dari bahasa Jawa yang artinya langit, gue biasa dipanggil Arga atau Ga. Gue anak pertama dan satu-satunya cowok di keluarga kecil gue yang damai. Postur tubuh tinggi, sawo matang, rambut gelombang, badan atletis karna gue bagian dari anak karateka dan basket. Hobi gue bermain musik, bikin lirik la

Perjuangan Dua Pengembara

Kisah dua orang pengembara yang menyusuri hutan lebat berhari-hari lamanya. Setelah sekian jauh mereka berjalan. Merekapun memilih untuk beristirahat sejenak di bawah pohon yang rindang dan teduh. “ke arah mana kita akan melangkah melanjutkan perjalanan ini?” Tanya pengembara pertama. Pengembara kedua meneguk air serta menghirup udara segar sebelum menjawab pertanyaan pengermbara pertama. “Menurutmu kita akan kemana? Hutan ini begitu luas dan kita tak pernah tahu dimana batasnya”. Pengembara satu melirik temannya. Dia mengerutkan dahi untuk berfikir. “sebaiknya kita tetap menyusuri jalan ini hingga kita menemukan jalan lain untuk keluar” pikirnya tenang. Pandangan pengembara kedua tertuju pada dua jalan yang ada dihadapannya. “lihatlah dua celah jalan di depan kita, akankah ini jawaban dari kebimbangan kita?” pengembara kedua menunjukkan dua jalan pada temannya. Mereka terlonjat dari tempat peristirahatannya dan berputar menari-nati kegirangan. Merekapun bergegas mengemasi bar