Hai...hai...sobat kampus geol tercinta, kali ini aku akan menampilkan beberapa cerita motivasi sebelum aku tampilin cerita fiktif (blog series terbaru) yang insya Allah mulai tampil bulan April. Doain yah...bisa kembali update lagi dan jangan bosen buat tongkrongin blog kampus geol ini. Thanks....
***
***
Suatu
siang yang panas dan terik matahari mulai meredup di antara awan-awan yang
berhamburan di langit biru. Seorang pemuda bersiap meninggalkan rumahnya dengan
menggunakan sepeda motor. Sekitar 5
menit dia memanaskan mesin sepeda motornya, “perjalanan kali ini cukup jauh dan
melelahkan ditambah ruas jalan yang akan kulewati begitu membahayakan” kata
pemuda itu menatap sepeda motornya.
Saat
dia akan tancap gas tiba-tiba seorang ibu belarian keluar menghampirinya.
“hati-hati nak di jalan. Ingat pesan ibu jangan ngebut”. Pemuda itu hanya
tersenyum dan berpamitan pergi. Ibu itu hanya terdiam mengiringi bayangan
kepergian anaknya yang semakin menghilang dari pandangan matanya.
Dalam
perjalanan pemuda itu mulai lupa dengan nasehat ibunya. Dia memacu sepeda
motornya kian cepat. satu persatu kendaraan yang lalu lalang disalipnya. Dia
bagaikan seorang pembalap yang ada di arena perlombaan. “yuhuu…aku memang tak
terkalahkan, pantaslah aku dinobatkan sebagai pembalap handal” kata pemuda itu
dalam hati menatap kendaraan lainnya yang berhasil dia salip di cermin
spionnya.
Waktu
terus berlalu sampailah dia di jalan terakhir menuju tempat yang dia inginkan.
Pemuda itu masih saja mengendarai sepeda motornya dengan cepat diantara ruas
jalan yang berbatu dan berlubang. Hingga saat pemuda itu menyalip salah satu sepeda
motor yang dikendari seorang perempuan tanpa membunyikan klaksonnya, perempuan
itu pun berteriak dengan kerasnya. “woy…! Kalo bawa motor yang bener dong! Lu
pikir ini jalan punya sendiri apa?”
Pemuda
itu terus memacau sepeda motornya tanpa menghiraukan ocehan perempuan yang tadi
disalipnya. Di dalam perjalanan, tak henti-hentinya setiap mata yang melihat
tingkah pemuda itu berucap nasehat untuk memacu kendaraannya dengan pelan
mengingat ruas jalan yang membahayakan. Namun pemuda menggapkan dirinya sudah
ahli itu tak peduli. “dasar orang-orang penakut. Jalan seperti ini aja
dikhawatirin.” Kata pemuda itu.
Dia
tetap bertindak semaunya hingga pada saati dia melintasi tikungan diantara
sungai, dia berpapasan dengan seorang pengendara sepeda motor yang membawa
sekarung rumput. Pemuda itu terkejut dan panik melihat kondisinya yang hampir
masuk sungai. “tidak…” teriaknya dalam hati kehilangan konsentrasi dan pikiran
sehatnya untuk mencegah kejadian itu.
Dia
mencoba mengerem sepeda motornya, Sayangnya pemuda itu hanya mengerem roda
depan sehingga dia terpelanting dan terbaring di tengah jalan dengan kondisi
yang cukup menyedihkan. Sepeda motornya rusak berat dan pemuda itu terkapar di
tengah jalan tanpa sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari mata kirinya
yang terbentur kerikil tajam dan sekujur tubuh bagian kirinya yang mengalirkan
darah segar.
Hikmah yang bisa kita
ambil dari cerita diatas adalah :
“Tidak semua
kelebihan yang kita miliki berdampak baik jika kita tidak mampu menggunakannya
dengan bijak. Karna Tuhan memberikan setiap insan kelebihan untuk diolah dengan
bijak dan maksimal sehingga berdampak baik untuk kehidupannya dan tidak membawa
malapetaka. Seperti kisah seorang pembalap di atas, dia tidak bisa menggunakan
kelebihan yang dimilikinya dengan bijak dan dia menggunakannya pada tempat yang
salah sehingga malapetakalah yang menjemput bukan sebuah kesuksesan yang indah
seperti yang diharapkan”
Comments
Post a Comment