Skip to main content

Kebersamaan




KEBERSAMAAN
Sabtu yang mendung diiringi gerimis mengundang mengawali langkah aku dan teman-teman untuk melaksanakan niat baik. Kami bersiap bangun pagi bahkan lebih pagi dari ayam jago demi melaksanakan niat ini. Kami berencana menjenguk ibu dari salah satu  teman kami yang baru saja menjalani operasi dan kemoterapi karna penyakit tumor. Rencana ini sudah kami persiapkan rapih mulai dari akomodasi sampe alur cerita menuju ke rumah sakit. Tepat pukul 09.12 wib kami yang sedari tadi mengumpul di salah satu kost teman bersiap melakukan perjalanan. Diguyur gerimis tanpa jas hujan sudah menjadi resiko yang harus diterima atas nama kebersamaan dimana satu kehujanan semua kehujanan.
Diperjalanan kami saling beradu cepat mengikuti bu ketua kelas sebagai tour guide yang sudah melaju cepat di depan. Bahkan tak jarang berkali-kali aku harus menerobos kemacetan tanpa peduli keselamatan dan menerobos lampu merah demi menyusul teman-teman. Kurang lebih perjalanan berlangsung 1 jam. Dan betapa bersyukurnya kami bisa sampai dengan selamat menjenguk ibu teman kami. Ada haru dan rasa kasian terlintas melihat teman kami yang makin kurus sedang mengurusi ibunya. Kami pun berbincang-bincang cukup lama sampai lupa waktu.
Tak terasa waktu berkemas pulang pun didepan mata, kami berpamitan dan lekas capcus mencari makan siang. Kali ini kami makan bakso rudal bersama di tempat yang cukup ramai pengunjung. Baru kali ini aku merasa indahnya kebersamaan di kampus dan kelasku setelah hampir satu tahun bersama meskipun kebersamaan ini tak lengkap karna ketidakhadiran teman lainnya.
Itulah kebersamaan terasa indah saat diresapi dengan sepenuh hati dan tersa menyakitkan saat kebersamaan itu sirna, pergi meninggalkan keindahan.

Comments

Popular posts from this blog

diary kehidupan cita-cita dan harapan

DIARY KEHIDUPAN CITA-CITA DAN HARAPAN Ini diary hidup dan catatan memilukan tentang perjalanan menuju sebuah cita-cita yang diubah takdir dan keadaan dimana semua bermula dari tidak adanya kesempatan, keterbatasan dan kesalahan memilih. Hidup memang tak pernah semudah membalikkan telapak tangan. Nampaknya peribahasa itu sudah familiar terdengar ditelinga setiap manusia. Itulah kenyataan yang harus ku pikul. Sejauh dan selama ini aku menghabiskan hidupku demi sebuah impian sampai-sampai masa remaja atau biasa disebut pubertas aku tinggalkan. Telah ku gadaikan semua kesenangan masa remaja di bangku sekolah bersama buku-buku dan segala pernak-pernik tugas yang berdeadline. Aku sadar dan tahu benar, pendidikan tak sepenuhnya berpengaruh pada tingkat kesuksesan seseorang karna pengalaman sebagai pembelajaran hidup jauh lebih penting. Banyak orang berkata pendidikan dengan segala ilmu didalamnya terkadang jauh dan tak digunakan didunia sebenarnya, semua bergantung profesi apa ya

Soal dan Jawaban Pengantar Ekonomi

1). faktor manakah yang menyebabkan kurva permintaan terhadap suatu barang bergeser ke kiri? a.pendapatan masyarakat bertambah b.negara lebih banyak mengimpor barang tersebut c.harga barang tersebut semakin murah d.penjual menurunkan harga harga barang pengganti 2). apabila harga barang Y meningkat, permintaan terhadap barang X menurun, tetapi permintaan terhadap barang Z meningkat, yang manakah pernyataan berikut yang benar? a.barang X dan Z adalah barang netral b.barang X adalah pengganti dan barang Z adalah penggenap barang Y c.barang X adalah penggenap dan barang Z adalah pengganti barang Y d.barang Y adalah pengganti barang X dan Z 3). Yang Manakah dari berikut menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri? a.jangka waktu analisis adalah jangka panjang b.perusahaan menghadapi masalah untuk mendapat tambahan tenaga kerja c.pemerintah menaikkan pajak pendapatan perusahaan d.perusahaan menambah investasi untuk menaikkan produksi 4). akibat yang bagaimanakah akan berlaku apabila permi

Cinta VS Ambisi (Satu) Part 1

Satu Sore yang suram, langit berwarna kelabu pekat, rintik air hujan turun begitu deras tak kunjung membenamkan tekad Vidian. Dia bertahan ditengah rintik hujan, hawa dingin menyerang sekujur tubuh tak lagi terasa. Dia diam terpaku meski basah kuyup di tengah taman kota nan sepi tanpa manusia lain. Sekujur tubuh boleh dingin, menggigil bahkan kulit mulai keriput. Entah berapa lama dia berdiri mematung disana dengan pikiran kacau. Cuaca hari itu sama dengan suasana hati yang hancur berkeping-keping. Dia tak menyangka hari itu menjadi kenangan terakhir kisah cintanya bersama Salsa. Salsa, cinta pertama saat dia duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa semester dua. Satu setengah tahun lamanya mereka menjalin hubungan asmara tanpa kata putus nyambung seperti pasangan lainnya. Namun, semua tinggal kenangan belaka saat Salsa memutuskan hubungan mereka. Percakapan singkat terus terngiang-ngiang di telinganya, mengaburkan segala akal sehat. Kalimat-kalimat yang membuatnya frustasi bera