KEBERSAMAAN
Sabtu yang
mendung diiringi gerimis mengundang mengawali langkah aku dan teman-teman untuk
melaksanakan niat baik. Kami bersiap bangun pagi bahkan lebih pagi dari ayam
jago demi melaksanakan niat ini. Kami berencana menjenguk ibu dari salah satu teman kami yang baru saja menjalani operasi
dan kemoterapi karna penyakit tumor. Rencana ini sudah kami persiapkan rapih
mulai dari akomodasi sampe alur cerita menuju ke rumah sakit. Tepat pukul 09.12
wib kami yang sedari tadi mengumpul di salah satu kost teman bersiap melakukan
perjalanan. Diguyur gerimis tanpa jas hujan sudah menjadi resiko yang harus
diterima atas nama kebersamaan dimana satu kehujanan semua kehujanan.
Diperjalanan
kami saling beradu cepat mengikuti bu ketua kelas sebagai tour guide yang sudah
melaju cepat di depan. Bahkan tak jarang berkali-kali aku harus menerobos
kemacetan tanpa peduli keselamatan dan menerobos lampu merah demi menyusul
teman-teman. Kurang lebih perjalanan berlangsung 1 jam. Dan betapa bersyukurnya
kami bisa sampai dengan selamat menjenguk ibu teman kami. Ada haru dan rasa
kasian terlintas melihat teman kami yang makin kurus sedang mengurusi ibunya.
Kami pun berbincang-bincang cukup lama sampai lupa waktu.
Tak terasa waktu
berkemas pulang pun didepan mata, kami berpamitan dan lekas capcus mencari
makan siang. Kali ini kami makan bakso rudal bersama di tempat yang cukup ramai
pengunjung. Baru kali ini aku merasa indahnya kebersamaan di kampus dan kelasku
setelah hampir satu tahun bersama meskipun kebersamaan ini tak lengkap karna
ketidakhadiran teman lainnya.
Itulah
kebersamaan terasa indah saat diresapi dengan sepenuh hati dan tersa
menyakitkan saat kebersamaan itu sirna, pergi meninggalkan keindahan.
Comments
Post a Comment