Skip to main content

CInta VS Ambisi (Satu ) Part 2



Mobil Pajero sport berwarna putih melaju di tengah jalanan yang ramai kendaraan bermotor. Seperti biasa suasana jalanan ibukota selalu padat oleh kendaraan yang berlalu lalang di jam-jam pulang kantor. Hari semakin sore, langit sedikit mendung, matahari mulai menuju tempat peraduannya. Ke dua kakak beradik sedang asyik mengobrol dalam mobil memecahkan kebosanan berada dalam kemacetan.
                “ehm..ehem...diem aja dari tadi? sekali-kali santai donk jadi orang jangan serius mulu, ntar cepet keriput tuh muka” ledek Marcel melihat kakaknya yang mengendarai mobil tanpa obrolan sedikitpun.
                “halah apaan lu? hobi banget ngata-ngatain kakak lu sendiri” kata Vidi mulai sewot menoleh adiknya yang duduk disamping kemudi.
                “by the way, gue heran kenapa lu selalu inget-inget masa lalu itu, emangnya masih ngarepin Salsa balik kepangkuan lu?” tanya Marcel seraya mengecilkan volume musik pop rock yang mengalun menemani perjalanan mereka.
                “apa? ngarepin dia balik? ogah banget, gue udah cinta setengah mati sama Naura cewek yang selalu ada buat gue” senyum sinis terpancar dari raut wajahnya.
                “kalo gitu ngapain lu masih ambisius gitu, bukankah hampir semua keinginan udah lu dapetin. Nggak capek lu bikin Naura sering tersakiti” saran Marcel menoleh ke arah kakaknya yang sibuk mengemudi.
                “hidup harus punya ambisi nggak kayak lu hidupnya tanpa kepastian, lagian Naura ngertiin gue kok”
                “gue nggak yakin dia bakalan terus ngertiin lu” ucapnya sinis menatap wajah kakaknya di kaca spion mobil.
                Suasana kembali hening hanya terdengar lantunan lagu dari audio video mobilnya. Ke dua kakak beradik itu tenggelam dalam pikiran masing-masing. Pikiran yang tak bisa ditebak satu sama lain.
                Vidian masih mengendarai mobil, ke dua mata fokus mengamati jalan yang dilaluinya sembari mencoba mencerna omongan adiknya. Dia sadar memang sering sekali dia membuat kekasih yang sudah Empat tahun menemani perjalanan kariernya merasa tersakiti. Dia sering membuat Naura cemburu karna kedekatannya dengan client-clien wanita bahkan tak punya waktu karna kesibukan bisnis. Meski demikian Naura tak pernah meninggalkannya, marah-marahpun hanya sehari dua hari saja. Dia memang sosok wanita yang penuh pengertian dan penyabar.
                terima kasih Tuhan, engkau telah mengirim bidadari dari langit untuk menyelamatkan hidupku dari kehancuran cinta...Naura...oh Naura” katanya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri membayangkan wajah Naura nan cantik jelita.
                Karena itulah Vidian tak mampu berpaling ke wanita lain, baginya Naura benar-benar sosok yang bisa melengkapi hidup. Dialah inspirasi, semangat dan salah satu alasan kenapa dirinya harus terus sukses. Tak jarang dia membuat kejutan-kejutan manis, romantis dan tak terduga demi menghibur kekasihnya yang bad mood akan sikapnya.
                Sebaliknya, Marcel berpikir keras dalam diam dengan kaki dan tangan yang bergerak-gerak mengikuti irama lagu. Kecintaan pada musik membuat tubuhnya secara reflek bergerak sendiri apabila mendengar lantunan musik. Dia merasa heran dengan sikap ambisius yang tak pernah lenyap dalam diri Vidian meski keinginannya sudah tercapai. Dia memikirkan kilas balik perjalanan kakaknya sebelum berada pada posisi seperti sekarang ini.
Kalau dipikir-pikir dengan akal sehat, kakaknya memang sudah mendapatkan segalanya. Bahkan khalayak umum sudah menobatkannya sebagai salah satu pengusaha muda berbakat. Terbukti dengan adanya wawancara ekslusif dari salah satu stasiun televisi swasta yang mengangkat dirinya dalam acara “Be The Next Entrepreneur”.
Tak hanya itu, namanya sering di muat dalam surat kabar harian lokal tentang bisnis tingkat provinsi maupun nasional. Namanya sudah besar di usianya yang masih muda sekali yakni 25 tahun. Di saat masih menjadi mahasiswa semester tujuh fakultas ekonomi, kakaknya sudah mampu mendirikan satu kedai coffee di Yogyakarta tempatnya meniti ilmu. Bisnisnya mendapat respon positif dari masyarakat dari berbagai segi usia dari remaja hingga lansia terutama dalam kalangan menengah ke atas.
Kedai coffe bernama “Coffeeinme” dalam satu tahun berkembang pesat, namanya tak lagi asing di telinga orang-orang dan menjadi tempat santai favorit anak SMA, mahasiswa, pebisnis maupun para pekerja. Tak heran hingga dia lulus kuliah, bisnisnya masih berdiri kokoh. Di kota itu sendiri, dirinya sudah mampu mendirikan dua kedai dalam kurun waktu satu setengah tahun dan dipercayakan pada salah satu teman kuliahnya yang sudah bekerja lama dengannya.
Selepas meninggalkan kota pelajar serta mempercayakan bisnisnya pada temannya, dia pergi ke Jakarta untuk mendirikan cabang terbaru kedai coffee. Sudah lama dia melakukan survey tempat dan mempersiapkan segalanya dengan pemikiran matang. Nama “Coffeeinme” yang sudah terkenal di Yogyakarta membawa efek positif bagi bisnisnya. Dalam kurun waktu tiga tahun saja dia sudah memiliki  empat kedai coffee di Yogyakarta, dua kedai coffee di Purwokerto dan enam kedai coffee di Jakarta.
Kesuksesannya dalam berbisnis yang omsetnya puluhan jutaan rupiah setiap bulan membuatnya memiliki rumah mewah, sawah ladang,  menyekolahkan dirinya di perguruan tinggi ternama, membelikannya sepeda motor keren sampai tiga buah mobil keren lainnya. Semua impian kakaknya hampir sempurna digenggam dalam usia yang masih tergolong muda. Walau demikian, dirinya merasa kasian dengan kehidupan Vidian yang penuh ambisi tiada henti. Dia sangat berharap kakaknya kembali menjadi sosok seperti dahulu kala sebelum peristiwa patah hati menerpanya.
Tuhan...hamba mohon hilangkan sikap ambisius yang sudah kelewat batas wajar dari diri kakak hamba. Aamiin” doanya dalam hati melirik ke arah kakaknya.
JJJ
Shift malam kali ini terasa begitu melelahkan untuk Naura, tenaganya serasa terkuras tanpa waktu istirahat cukup. Setelah melakukan rapat internal dengan para dokter di rumah sakit tempatnya bekerja, kini dia harus kembali fokus menjalankan tugas sebagai seorang dokter spesialis anak.
Dia melangkah memasuki ruang kerja untuk merapikan pakaian serta mengambil beberapa berkas penting pasiennya. Tak lupa dia mengambil peralatan yang dirasa perlu seperti stetoskop. Dia harus memeriksa kondisi beberapa pasien yang ditanganinya di rumah sakit tersebut. Rasa penatnya hilang begitu saja ketika dia mengingat jikalau malam ini Vidian akan datang mengunjunginya. Entah mengapa setiap dia mengingat Vidian, energi positif selalu menghampiri tiba-tiba.
Saat itu dia berharap denting waktu lekas berlalu membawanya ke dalam pertemuan indah. Baru dua minggu dirinya tak berjumpa dengan kekasih yang selalu disibukkan dengan bisnis, dia sudah merasakan rindu berat. Baginya mendengar suara via telephone hingga chatting lewat berbagai media sosial tak mampu meredam semua rindunya.
Memang tak seharusnya dia selalu merasakan rasa rindu ini karna hal-hal semacam itu terlalu sering dialaminya semenjak bisnis kekasih pujaan hati terus mengalami kemajuan. Dia memang tak heran atas kesuksesan yang direngkuh kekasihnya saat ini. Dia tahu benar kekasihnya adalah pekerja keras, tekun, pintar, ulet dan penuh ambisi dalam mengerjakan segala sesuatu. Terlalu sering olehnya ditinggal pergi ke luar kota dan hanya berteman foto, chatting sampai telephone.
Sebenarnya dia juga merasa terluka dengan semua tingkah dan sifat ambisius kekasihnya. Tingkah maupun sifat Vidian membuat hubungan mereka terkadang renggang karna kurangnya komunikasi langsung yang intens. Dia jarang ngedate, jalan atau berlibur bersama seperti saat mereka duduk di bangku kuliah. Semenjak lulus kuliah, Vidian terlihat mulai antusias menggeluti bisnis sehingga perhatiannya berkurang.
Seperti waktu-waktu sekarang, saat mereka berdua ada dalam satu kota misalnya sosok Vidian jarang menemuinya. Sekalinya bertemu hanya dalam hitungan menit atau jam saja, itupun mulai jarang terjadi. Terkadang kekasihnya sangat sulit ditemui, berada disampingnya saat dia merasa butuh. Namun, tetap saja dia merasakan hal berbeda setiap kekasihnya pergi ke luar kota. Baginya keberadaan Vidian di luar kota membuatnya merasa kehilangan dan rasa takut tak bisa berjumpa lagi selalu menyelimuti hari-harinya.
Meski begitu, dia tak pernah menyimpan marah berlarut larut atau bersifat labil. Dia selalu memahami pekerjaan kekasihnya dengan lapang dada dan penuh kesabaran. Dia sangat mencintai Vidian, seorang yang lebih dewasa satu tahun dari dirinya.
Suara ketukan pintu disusul munculnya dua orang perawat membuat dia tersadar dari lamunannya. Dia bergegas keluar menuju ruang perawatan berasa ke dua perawat tersebut dan terlupa tidak membawa smartphone di jas dokternya. Satu per satu pasien ditanganinya dengan baik penuh kasih sayang. Sesekali dia harus menghibur pasien yang mulai bosan berada di rumah sakit ataupun mengajak mereka bercanda sejenak. Tak heran jika dirinya begitu disukai banyak pasien anak-anak dan menjadi dokter muda teladan disitu.
Jam tangan menunjukkan pukul 20.55 WIB, lima menit lagi dia seharusnya dia menemui  Vidian di taman rumah sakit. Dia mulai merasa bimbang, masih ada beberapa pasien yang harus ditangani. Disisi lain, dia sudah sepakat bertemu dengan Vidian tepat waktu.
“dok...kenapa melamun?” tanya salah seorang perawat disampingnya terlihat bingung memandang dokter Naura yang tiba-tiba diam.
“nggak kenapa-kenapa...mari kita lanjutkan lagi pekerjaan ini” Jawabnya tergagap menoleh ke arah perawat itu.
Tangannya mencoba mencari-cari sesuatu dibalik saku jas seragam putih yang dikenakan sebelum dia teringat sudah meninggalkan smartphone di meja kerja karna terburu-buru. Dia kembali melanjutkan pekerjaannya dan melupakan sesaat pertemuan dengan Vidian demi profesionalitas kerja. Ada rasa bersalah dalam hati kecilnya telah ingkar janji pada kekasihnya.
JJJ

Comments

Popular posts from this blog

diary kehidupan cita-cita dan harapan

DIARY KEHIDUPAN CITA-CITA DAN HARAPAN Ini diary hidup dan catatan memilukan tentang perjalanan menuju sebuah cita-cita yang diubah takdir dan keadaan dimana semua bermula dari tidak adanya kesempatan, keterbatasan dan kesalahan memilih. Hidup memang tak pernah semudah membalikkan telapak tangan. Nampaknya peribahasa itu sudah familiar terdengar ditelinga setiap manusia. Itulah kenyataan yang harus ku pikul. Sejauh dan selama ini aku menghabiskan hidupku demi sebuah impian sampai-sampai masa remaja atau biasa disebut pubertas aku tinggalkan. Telah ku gadaikan semua kesenangan masa remaja di bangku sekolah bersama buku-buku dan segala pernak-pernik tugas yang berdeadline. Aku sadar dan tahu benar, pendidikan tak sepenuhnya berpengaruh pada tingkat kesuksesan seseorang karna pengalaman sebagai pembelajaran hidup jauh lebih penting. Banyak orang berkata pendidikan dengan segala ilmu didalamnya terkadang jauh dan tak digunakan didunia sebenarnya, semua bergantung profesi apa ya

Cinta VS Ambisi (Satu) Part 1

Satu Sore yang suram, langit berwarna kelabu pekat, rintik air hujan turun begitu deras tak kunjung membenamkan tekad Vidian. Dia bertahan ditengah rintik hujan, hawa dingin menyerang sekujur tubuh tak lagi terasa. Dia diam terpaku meski basah kuyup di tengah taman kota nan sepi tanpa manusia lain. Sekujur tubuh boleh dingin, menggigil bahkan kulit mulai keriput. Entah berapa lama dia berdiri mematung disana dengan pikiran kacau. Cuaca hari itu sama dengan suasana hati yang hancur berkeping-keping. Dia tak menyangka hari itu menjadi kenangan terakhir kisah cintanya bersama Salsa. Salsa, cinta pertama saat dia duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa semester dua. Satu setengah tahun lamanya mereka menjalin hubungan asmara tanpa kata putus nyambung seperti pasangan lainnya. Namun, semua tinggal kenangan belaka saat Salsa memutuskan hubungan mereka. Percakapan singkat terus terngiang-ngiang di telinganya, mengaburkan segala akal sehat. Kalimat-kalimat yang membuatnya frustasi bera

Soal dan Jawaban Pengantar Ekonomi

1). faktor manakah yang menyebabkan kurva permintaan terhadap suatu barang bergeser ke kiri? a.pendapatan masyarakat bertambah b.negara lebih banyak mengimpor barang tersebut c.harga barang tersebut semakin murah d.penjual menurunkan harga harga barang pengganti 2). apabila harga barang Y meningkat, permintaan terhadap barang X menurun, tetapi permintaan terhadap barang Z meningkat, yang manakah pernyataan berikut yang benar? a.barang X dan Z adalah barang netral b.barang X adalah pengganti dan barang Z adalah penggenap barang Y c.barang X adalah penggenap dan barang Z adalah pengganti barang Y d.barang Y adalah pengganti barang X dan Z 3). Yang Manakah dari berikut menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri? a.jangka waktu analisis adalah jangka panjang b.perusahaan menghadapi masalah untuk mendapat tambahan tenaga kerja c.pemerintah menaikkan pajak pendapatan perusahaan d.perusahaan menambah investasi untuk menaikkan produksi 4). akibat yang bagaimanakah akan berlaku apabila permi